“Anomali ORL menunjukan anomali negatif dan terbentuknya belakang angin dan konferensi akibat dari pertumbuhan udara rendah di Samudera Pasifik Barat serta tingginya indeks labilitas atmosfer mendukung terbentuknya awan-awan konvektif,” jelasnya.
Berdasarkan hal tersebut, maka menjadi dasar bagi UPP Kelas II Tahuna mengeluarkan himbauan untuk tidak berlayar.
“Untuk itu kami menghimbau kepada para pengguna, calon penumpang untuk bersabar sambil menunggu kepastian cuaca. Mari kita semua mengikuti aturan dan ketentuan terkait larangan Berlayar ini sampai dengan ada perkiraan cuaca terbaru yang dikeluarkan oleh BMKG,” imbaunya.
Kondisi cuaca yang terpantau di Sangihe, terjadi intensitas hujan yang tinggi pada Senin (06/10/2025) malam hari yang disertai dengan angin kencang.













