GoTimes.id, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI mencatat realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp83,88 triliun sepanjang Januari hingga Juni 2025. Angka tersebut setara 47,93% dari total alokasi KUR tahun ini yang mencapai Rp175 triliun, dengan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) tercatat 2,48%. Rabu (28-7)
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, mengatakan bahwa penyaluran KUR merupakan bagian dari upaya BRI dalam mendorong pertumbuhan usaha masyarakat dan penciptaan lapangan kerja. Menurutnya, akses terhadap pembiayaan yang terjangkau menjadi kunci dalam meningkatkan skala usaha dan menciptakan dampak ekonomi yang lebih luas.
“Penyaluran KUR menjadi solusi keuangan bagi pelaku UMKM dalam memperkuat kapasitas usaha serta mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Hery menyebut, mayoritas KUR yang disalurkan BRI mengalir ke sektor produksi. Tercatat 63,63% dari total pembiayaan dialokasikan untuk sektor seperti pertanian, perikanan, industri pengolahan, dan kegiatan produksi lainnya. Dari jumlah itu, sektor pertanian menjadi penyerap terbesar dengan nilai pembiayaan mencapai Rp37,11 triliun atau sekitar 44,25%.
“Program KUR mampu meningkatkan produktivitas serta menciptakan lapangan kerja di sektor-sektor strategis. Ini bukan sekadar pembiayaan, tapi langkah nyata memperkuat sektor riil,” imbuh Hery.