GoTimes.id, Gorontalo Utara – Di tengah teriknya matahari Senin pagi, puluhan pemuda dari Aliansi Pemuda Gorontalo Utara Menggugat (APGUM) memenuhi halaman Kantor DPRD Gorontalo Utara. Mereka datang membawa satu pesan tegas, sistem retribusi pasar dan parkir di daerah ini harus dibenahi. Senin (27-10).
Isu retribusi menjadi tuntutan utama dari delapan poin aspirasi yang dibawa massa aksi. Menurut mereka, tata kelola retribusi di berbagai pasar modern maupun tradisional di Gorontalo Utara tidak lagi berpihak kepada pedagang kecil dan masyarakat pengguna fasilitas publik.
“Retribusi pasar dan parkir hari ini tidak memberi keadilan. Pedagang dipungut, tapi fasilitas tidak membaik. Ini sistem yang harus direvitalisasi,” ujar Indra Rohandi Parinding, Koordinator APGUM, di sela orasi di depan Gedung DPRD Gorut.
APGUM menilai kebijakan retribusi daerah berjalan tanpa arah yang jelas. Mereka menuding ada ketidakseimbangan antara pungutan yang dilakukan pemerintah dan manfaat yang dirasakan masyarakat. Banyak pasar tradisional yang kondisinya memprihatinkan meski setiap hari dilakukan pungutan retribusi.
Di sisi lain, pengelolaan parkir juga menjadi perhatian serius. Para pemuda menilai pungutan di area publik, termasuk pasar dan pusat kegiatan ekonomi, belum memiliki sistem yang transparan.













