GoTimes.id, Gorontalo Utara – Pekerjaan penanganan longsoran dan pemeliharaan berkala jembatan di ruas jalan nasional Tolango–Bulontio–Tolinggula–Desa Cempaka Putih yang dilaksanakan Balai Pelaksana Jalan Provinsi (BPJN) Gorontalo dengan sumber anggaran dari APBN, disorot karena lemahnya aspek keselamatan kerja. Selasa (26-8).
Pantauan di lokasi, aktivitas proyek berlangsung tanpa adanya personel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang standby. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran, mengingat proyek berada di jalur trans Sulawesi yang ramai dilintasi kendaraan dan rawan kecelakaan bila tidak diawasi sesuai standar K3.
Ketiadaan petugas K3 ini diperkuat oleh keterangan sejumlah pekerja yang menyebut proyek dikerjakan PT. Sentra Bangun Jaya (SBJ). Mereka mengatakan, petugas K3 sedang tidak berada di lapangan karena kondisi kesehatan.
Awak media kemudian berusaha mencari klarifikasi di kantor perusahaan yang berada di lokasi pekerjaan, namun tidak menemukan petugas terkait. Melalui sambungan telepon, seorang yang mengaku sebagai ahli K3 proyek dan dikenal dengan sapaan Mas Dani menyatakan bahwa dirinya merupakan petugas K3. Namun saat ditanya soal siapa personel yang seharusnya siaga di lapangan, ia hanya menjawab sudah ada rambu-rambu di lokasi.
“tidak usah cari-cari kesalahan, itu urusan audit pusat bukan urusan pers.” ucap Mas Dani dengan nada tegas.