Satgas Damai Cartenz: Situasi Oksop Aman, Warga Diminta Waspada Hoaks

Gotimes.id, Papua – Satgas Operasi Damai Cartenz dengan tegas membantah tudingan yang menyebutkan bahwa Gereja Efesus GIDI di Distrik Oksop dijadikan sebagai markas militer dan gudang logistik perang oleh aparat TNI-Polri. Tudingan tersebut dinyatakan tidak berdasar fakta dan dinilai sebagai upaya provokasi untuk memicu instabilitas di Papua.

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, menegaskan bahwa situasi di Distrik Oksop dalam keadaan kondusif. Masyarakat setempat menjalani aktivitas sehari-hari dengan aman, sementara aparat TNI-Polri berkomitmen untuk melindungi masyarakat dan menjaga perdamaian.

“Informasi yang menyebut Gereja Efesus GIDI di Oksop dijadikan markas militer adalah hoaks. Kami mengimbau masyarakat Papua agar tidak mudah percaya pada isu-isu negatif yang sengaja disebarkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menciptakan kegaduhan,” ujar Kombes Yusuf, Senin (20/1).

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa aparat keamanan selalu mematuhi prinsip hak asasi manusia (HAM) dan menjalankan tugas sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Operasi yang dilakukan di Papua bertujuan untuk memulihkan stabilitas keamanan serta melindungi masyarakat dari ancaman kelompok bersenjata.

Kombes Yusuf juga mengingatkan pentingnya masyarakat untuk bijak dalam menyaring informasi yang beredar. Ia mengajak masyarakat untuk memverifikasi informasi melalui saluran resmi sebelum mempercayai atau menyebarkannya lebih lanjut.

“Kami meminta masyarakat Papua untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh berita-berita palsu. Jika ada keraguan terhadap suatu informasi, silakan konfirmasi langsung kepada pihak berwenang atau melalui saluran resmi Satgas Ops Damai Cartenz,” jelasnya.

Satgas Ops Damai Cartenz menegaskan komitmen mereka untuk menciptakan kondisi aman dan damai di Papua, sekaligus menyerukan semua pihak untuk mendukung upaya penegakan hukum dan perdamaian di wilayah tersebut. Pemerintah juga mengajak masyarakat dan komunitas internasional untuk menolak segala bentuk kekerasan yang merugikan masyarakat sipil.

“Mari bersama-sama menjaga Papua tetap damai dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab,” pungkas Kombes Pol Yusuf Sutejo.